Sunday, 30 August 2009
Untuk kesekian kali nya aku hanya bisa diam.. .
Entah knapa.. hanya bisa seperti itu..
ingin rasanya untuk berteriak.. tapi tetep aja nggak bisa.
seperti terbungkam oleh ketidakberdayaan diriku.. . seperti aku ditakdirkan untuk selalu dalam keadaan ( atau lebih tepatnya harus selalu disalahkan )
menyedihkan.. .
si raksasa itu pun selalu berkoar2 meneriakkan bendera kemenangannya..
kemenangan semu, karena hanya sepihak.. dia tak peduli dengan keadaan sekitarnya .
BUTA !!
ya, kamu BUTA.. . buta hati..
BUTA pikiran..
picik dan kolot.
sampai kapan ini akan terus begini . .
aku hanya berkutat pada hal hal itu saja..
sampai memboroskan pikiranku untuk memikirkan haltak terlalu penting seperti ini.
Entah knapa.. hanya bisa seperti itu..
ingin rasanya untuk berteriak.. tapi tetep aja nggak bisa.
seperti terbungkam oleh ketidakberdayaan diriku.. . seperti aku ditakdirkan untuk selalu dalam keadaan ( atau lebih tepatnya harus selalu disalahkan )
menyedihkan.. .
si raksasa itu pun selalu berkoar2 meneriakkan bendera kemenangannya..
kemenangan semu, karena hanya sepihak.. dia tak peduli dengan keadaan sekitarnya .
BUTA !!
ya, kamu BUTA.. . buta hati..
BUTA pikiran..
picik dan kolot.
sampai kapan ini akan terus begini . .
aku hanya berkutat pada hal hal itu saja..
sampai memboroskan pikiranku untuk memikirkan haltak terlalu penting seperti ini.
yang : Dear Diary
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)